Langsung ke konten utama

Lele Fauzan Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Sebulan


Jumat, 22 Maret 2013 10:29
Berani mencoba alias tidak takut gagal adalah prinsip yang mengantarkan Fauzan Hangriawan
sukses menjadi pengusaha lele sangkuriang di Jakarta. Dengan modal terbilang mini, pemilik
Sylva Farm Bangun Bangsa ini berhasil mengembangkan bisnis lele hingga meraup omzet
ratusan juta sebulan.
Pria kelahiran Pontianak 26 tahun silam ini memang doyan berbisnis sejak masih remaja.
Ketika duduk di bangku SMP di Lampung, Fauzan kerap membantu orang tuanya berjualan
kelapa dan beras. Lalu, sejak SMA, dia memberanikan diri membuka bisnis sendiri. Mulai dari
berjualan sepatu, kuliner, hingga usaha percetakan, dilakoninya.
Meski bisnis itu tidak pernah bertahan lama, Fauzan tidak kapok mencoba. Pada 2009, pria
lulusan Fakultas Hukum Universitas Atmajaya, Jakarta, ini kembali mencoba bisnis baru yang
belum pernah digeluti sebelumnya, yakni membudidayakan lele.
"Pengetahuannya saya tentang budidaya lele sangat terbatas waktu itu. Tapi, saya bertekad
mencobanya," katanya saat ditemui Kontan, beberapa waktu lalu
1 / 5 Lele Fauzan Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Sebulan
Jumat, 22 Maret 2013 10:29
Bermodal Rp 1,5 juta dari kocek sendiri, dia membelanjakan 1.000 bibit lele, pakan lele, dan
terpal untuk pembuatan kolam di belakang rumah. Lantaran, belum tahu banyak soal budidaya
lele, tingkat kematian lele sangat besar. Ketika itu, hanya 40 persen bibit lele yang mampu
bertahan.
Meski begitu, selang tiga bulan, Fauzan berhasil menikmati hasil panen pertamanya sebanyak
40 kg lele. Melihat hasil yang cukup menggiurkan, Fauzan memutuskan untuk serius
menggeluti budidaya lele sangkuriang. Tak heran, dia belajar lebih mendalam soal budidaya
lele.
Apalagi, kata Fauzan, kala itu, lele sangkuriang merupakan varietas yang unggul. Bahkan, hasil
riset pemerintah yang ia baca menyebutkan, masa panen jenis lele ini lebih cepat, yakni hanya
dua bulan. Daya tahan terhadap penyakit dan perubahan suhu pun lebih baik dibandingkan
jenis lain, seperti lele dumbo.
Fauzan tidak sendiri mengembangkan bisnis lele sangkuriang. Selain mempekerjakan delapan
karyawan, dia juga bermitra dengan 30 petani binaan di Jakarta dan Bogor melalui sistem
kolam plasma. "Saya mendampingi mereka, sehingga hasil panen bisa maksimal,” ujarnya.
Kini, dalam sebulan, Sylva Farm bisa memproduksi 600.000 ekor bibit lele. Harga bibit
ditentukan berdasar ukuran. Misal, bibit berukuran 5-6 centimeter (cm) dibanderol Rp 160 per
bibit. Sementara, bibit ukuran 7-8 cm dijual Rp 200 per bibit.
Tak hanya itu, saban hari, Fauzan juga memproduksi 3- 4 kuintal lele berukuran siap konsumsi
seharga Rp 17.000 per kilogram. Jadi, saban bulan, dia bisa mengantongi omzet sekitar Rp 200
juta. Pelanggannya tak hanya tersebar di wilayah Indonesia, tapi juga dari Bangladesh dan
Malaysia.
Dari hobi
2 / 5Lele Fauzan Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Sebulan
Jumat, 22 Maret 2013 10:29
Kisah sukses Fauzan Hangriawan berbisnis lele, sejatinya berawal dari hobi. Sejak remaja, dia
suka memelihara ikan air tawar. Belakangan, dia juga melihat prospek bisnis lele sangat
menjanjikan. Meskipun sudah cukup banyak yang terjun ke usaha pembibitan lele, namun
permintaan terus tumbuh.
Kala itu, karena tidak puas dengan hasil panen lele perdananya, Fauzan berupaya mencari
cara supaya ternak lelenya bisa berkembang. Pada November 2009, ia mulai berguru pada
Nasrudin, petani lele sangkuriang di Bogor.
Nah, dari Nasrudin pula, Fauzan melihat peluang keuntungan yang lebih besar dari jenis lele
sangkuriang. Supaya lebih mahir memelihara jenis lele ini, dia belajar langsung dari pusat lele
sangkuriang di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar, Sukabumi.
Banyak hal baru yang diperoleh Fauzan dari hasil belajar kepada Nasrudin. Sudut pandangnya
pun berubah. Yang tadinya hanya sekadar menyalurkan hobi beternak, kini ia memandang
bisnis dari sudut yang lebih luas. Secara teknis, siklus panennya pun semakin cepat. Kalau
dulu, satu siklus panen butuh waktu tiga bulan, kini menjadi dua bulan saja.
Tak hanya itu, Fauzan juga memiliki visi untuk membantu orang yang menganggur di sekitar
rumahnya. "Makanya, saya mulai mengajak mereka terjun ke usaha ini dengan pola kemitraan,"
tuturnya.
Dia juga terus berusaha menjaga kualitas produksi lele. Alhasil, nama Sylva Farm Bangun
Bangsa kian dikenal sebagai pembudidaya lele sangkuriang.
Fauzan juga berupaya meningkatkan pelayanannya kepada pembeli. Dia juga tidak pelit dan
bersedia berbagi ilmu mengenai cara budidaya lele pada setiap pembeli. “Saya berpikir, setiap
orang yang beli benih lele dari saya, harus bisa membudidayakannya sampai panen,” ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, cara pemasaran juga dibuat lebih rapih. Fauzan menjual benih lewat
internet dan pameran-pameran wirausaha. Dia pun mengaku, tampil di media massa menjadi
salah satu cara pemasaran yang ampuh untuk menggenjot penjualan.
3 / 5Lele Fauzan Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Sebulan
Jumat, 22 Maret 2013 10:29
Namun, perjalanan mengembangkan bisnis bukan tanpa kendala. Kendala terbesar yang
pernah dialami Fauzan adalah kekurangan lahan kolam. Maklum saja, lahan kosong di Jakarta
sudah sangat jarang. Maka Fauzan akan mengembangkan usahanya di Bogor. Meski cukup
jauh dari kediamannya, Fauzan melihat potensi daerah ini cukup besar.
Kesulitan lainnya yang kerap dialami adalah kondisi cuaca. Pria 26 tahun ini bilang, perubahan
suhu atau cuaca yang kerap tak menentu sering merepotkan. Misalnya, saat musim hujan, air
hujan membawa kandungan asam. Ketika air hujan dengan derajat keasaman cukup tinggi itu
jatuh ke kolam lele, tingkat keasaman alias pH air pun akan berubah.
"Standar keasaman pH air untuk kolam lele itu harus 6 - 8, tapi saat hujan turun, pH-nya bisa
turun ke level 5. Ini bisa mengakibatkan kematian pada lele,” bebernya.
Kendala lainnya, yaitu karakter pembudidaya. Menurut Fauzan, tidak semua petani punya
perhatian khusus pada lele yang dipeliharanya. "Ini tantangan bagi saya, mengubah petani
menjadi pebudidaya yang memiliki rasa kasih sayang terhadap lele sebagai makhluk hidup,"
ucapnya.
Menjadi pebudidaya lele sejak tahun 2009, Fauzan Hangriawan kini telah sukses meraup omzet
hingga ratusan juta rupiah. Lewat pola kemitraan, usahanya telah membawa dampak sosial
yang positif bagi lingkungan sekitarnya.
Fauzan mengaku, kini banyak tetangga yang menjadi mitra binaannya, dan hidup lebih
sejahtera. Bahkan, selain petani binaan di Jakarta, Fauzan juga telah merambah di wilayah
Bogor, Jawa Barat.
Fauzan menjelaskan, sebelum menjadi petani lele, mitra binaan Fauzan, para petani tersebut
dulunya bertanam tanaman palawija. “Saya senang bisa berbagi pada mereka,” tuturnya.
Hingga saat ini, Fauzan rajin melakukan pendampingan usaha kepada para petani binaannya
itu. Belakangan ini, ia menyosialisasikan penggunaan teknologi bioflok yang selama ini lebih
populer untuk budidaya udang.
4 / 5Lele Fauzan Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Sebulan
Jumat, 22 Maret 2013 10:29
Namun, ia sedang mencoba menerapkan bioflok untuk budidaya lele. “Kalau berhasil, bioflok
bisa meningkatkan produksi lele hingga empat kali lipat,” katanya.
Ke depan, ia merencanakan produksi lelenya, termasuk milik mitra binaan bisa mencapai lima
hingga 10 ton per hari. Bila produksi lele sudah berhasil digenjot dalam jumlah itu, Fauzan
berniat ekspansi dengan merambah usaha olahan lele.
Salah satu komoditas olahan lele yang kini diliriknya adalah sarden lele. Ia tertarik lantaran
produk olahan lele ini belum pernah ada di pasaran. Sementara permintaannya sudah ada.
“Kami sudah punya peminat di Taiwan,” ucapnya.
Ia berambisi, rencana ini bisa terealisasi dalam waktu dua hingga tiga tahun mendatang. Untuk
mendukung rencana ekspansinya itu, Fauzan pun gencar menggandeng petani sebagai mitra
binaan. "Saya mau fokuskan produksi di Bogor, sementara Jakarta pemasaran,” ujarnya.
Wajar kalau Fauzan menargetkan banyak hal ke depan. Soalnya, kinerja usaha nya terbilang
cukup maju. Ketekunannya berbuah. Terbukti, ia pernah menyabet beberapa penghargaan.
Dari Bank Mandiri. Ia keluar sebagai juara pertama Wirausaha Muda Mandiri 2010.
Setahun kemudian, ia juga mendapat penghargaan Wirausaha Sukses dari Kementerian
Koperasi dan UKM. (bn)
5 / 5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mohon solusinya Anak saya umur 9 tahun, udah 1 bulan lebih ngeluh sakit leher, kaku gak bisa bebas gerak bahkan di bawa jalan pun sampai seperti bungkuk karena nahan sakit. Udah berobat ke dokter, ke ahli pijit tapi tidak ada perubahan. Malah sekarang katanya menjalar ke tangan Saya bingung harus bagaimana lagi . Adakah yg ngalamin Sama seperti anak saya?? Mohon solusi dan masukan.

Saya mengerti kekhawatiran Anda. Sakit leher yang menjalar ke tangan dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk: Cedera leher , seperti terkilir atau patah tulang. Radang sendi , seperti rheumatoid arthritis atau ankylosing spondylitis. Neuropati , yaitu kerusakan pada saraf. Penyakit autoimun , seperti lupus atau multiple sclerosis. Infeksi , seperti meningitis atau ensefalitis. Jika anak Anda telah berobat ke dokter dan ahli pijat, tetapi kondisinya tidak membaik, maka sebaiknya Anda konsultasikan kembali dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab sakit leher anak Anda. Jika penyebabnya adalah cedera, maka dokter akan memberikan obat-obatan dan terapi fisik untuk membantu pemulihan. Jika penyebabnya adalah penyakit, maka dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan penyakit tersebut. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit anak Anda: Berikan kom

BUDIDAYA KROTO

Bisnis Ternak Kroto Bisnis ternak kroto ternyata banyak juga sekarang yang menyukai. Terbukti setelah flodesta membuat artikel tentang ternak semut rangrang penghasil kroto yang mas bro buat beberapa bulan yang lalu. Respon atau antusias sahabat semua sangat tinggi. Berbekal ilmu dan pengetahuan dari mas bro mereka dapat menjalankan ternak krotonya di rumah sendiri. Walaupun terkadang masih banyak yang mengalami kesulitan. Tentunya akan berbeda sekali jika belajar dan bertemu langsung dengan pemilik peternak kroto yang mengadakan pelatihan secara berbayar. Bisnis ternak kroto sekarang tidak hanya di tekuni oleh beberapa orang yang memang benar benar ingin mendapatkan penghasilan dari ternak kroto. Bahkan dari kalangan orang berduit juga telah menekuni bisnis ini. Sampingan kali ye...Sekarang para peternak kroto sudah banyak tersebar di kota kota di seluruh indonesia, khusunya pulau jawa. Tentunya sobat bisa dengan mudah untuk menimba ilmu atau ingin belajar mengiku