Bagi Anda yang ingin budidaya belut tetapi tidak mempunyai lahan yang cukup, budidaya belut dalam tong
adalah alternatif yang bisa Anda coba. Jenis drum yang dapat digunakan
adalah drum seukuran drum bekas oli yang sering kita jumpai. Caranya
adalah dengan melubangi sisi drum tersebut selebar +/- 30 cm secara
memanjang dari atas ke bawah. Kemudian, drum yang sudah dilubangi
sisinya tersebut direbahkan dengan posisi lubang di atas. Anda juga
dapat menyambung drum-drum tersebut untuk mendapatkan kolam yang
panjang. Tentu saja Anda harus mengelas sambungan drum agar drum tidak
bocor saat diisi air.
Penting untuk Anda ketahui dalam budidaya belut, bahwa sebelum drum
diisi air, drum harus dicat terlebih dahulu agar terhindar dari karat
saat terisi air. Baru setelah catnya kering, drum diisi dengan lumpur
dengan sampai dengan ketebalan +/- 50 cm. Kemudian drum dapat diisi air
sampai permukaan air kurang lebih 5 – 10 cm di atas lumpur.Langkah selanjutnya adalah mengkondisikan kolam drum agar seperti habitat belut sebenarnya. Caranya dengan menanami eceng gondok di dalam kolam drum. Eceng gondok ini juga berfungsi untuk memproduksi oksigen bagi belut yang Anda pelihara di dalam drum. Sebagai acuan, jumlah ideal eceng gondok dalam drum adalah kurang lebih 30% dari luas permukaan air di dalam drum.
Temperatur yang terlalu panas tidak baik dalam pembudidayaan belut. Oleh karenanya, drum sebaiknya tidak diletakkan di tempat yang langsung terkena sinar matahari.
Jika Anda memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka besar kemungkinan budidaya belut dalam drum akan memberikan hasil yang memuaskan buat Anda. Jangan lupa bahwa prospek budidaya belut sangat baik untuk keadaan pasar saat ini.
Selain budidaya belut dalam lumpur, Anda juga dapat mempelajari budidaya belut tanpa
Budidaya Belut dalam Tong
lumpur. Tentu saja dengan cara yang sedikit berbeda dari yang diterangkan di atas.
Komentar
Posting Komentar